Tuesday, December 8, 2009

cerita dan makna tentang mengaitkan jari kelingking

dahulu kala, ada seorang putri yang cantik jelita, bijaksana, dan pintar.
konon, rakyatnya menginginkan seorang pangeran untuk mendampingi sang putri memerintah kerajaan tersebut. meskipun tanpa seorang pangeran, negeri itu tetap makmur.
maka, bribu-ribu pangeran dari berbagai negeri datang untuk melamar sang putri. namun pada akhirnya hanya tersisa 5 orang pangeran. untuk memilih pangeran, sang putri menanyakan sebuah pertanyaan, "jari apa yang ku acungkan di balik punggungku?"
5 orang pangeran tersebut mengacungkan 5 jari yang berbeda pula. pangeran pertama mengacungkan jari telunjuk. dan sang putri pun menggelengkan kepalanya karena jawaban tersebut salah, pangeran kedua mengacungkan ibu jari. sang menggelengkan kepalanya lagi, pangeran ketiga mengacungkan jari tengah seraya berkata "fuck u!!" tepat di depan wajah sang putri. sang putri menampar pangeran tersebut, plakk! "aw, sakit!" menandakan jawaban tersebut kurang ajar. pangeran keempat, mengacungkan jari manis. sang putri tersenyum dan menggelengkan kepalanya (berhubung sang pageran anak mami, pangeran tersebut langsung pingsan melihat sang putri menggelengkan kepalanya). pangeran terkhir mengacungkan jari kelingkingya, dan menarik tangan sang putri yang ternyata juga mengacungkan jari kelingking lantas mengaitkan jari kelingking tersebut di jari kelingking sang putri. hal ini, menandakan resminya hubungan mereka serta janji sehidup semati..

waktu berganti dan pangeran harus pergi untuk perang salib. sebelum pergi, pangeran dan sang putri mengaitkan kedua jari kelingking mereka lagi seperti awal pertemuan mereka dulu. sang pangeran berjanji untuk kembali ke sisi sang putri setelah perang berakhir.

tahun berganti tahun..
perang telah usai, namun sang pangeran tak kunjung kembali dari medan perang sesuai janjinya. sedangkan rakyat menuntut sang putri untuk kembali mencari pasangan hidup. sang putri yang masih dalam keadaan berkabung tidak punya pilihan. akhirnya sang putri pun kembali mengadakan sayembara, barang siapa yang dapat mengait keligking sang putri bagaimanapun caranya akan menjadi pendamping sang putri.
beribu-ribu pangeran kembali mendatangi sang putri dikarenakan kecantikan sang putri yang sudah tersebar dan belum pudar. namun tidak ada yang benar-benar tau bagaimana cara mengaitkan kelingking sang putri. bahkan cincin pun seolah tidak ada yang muat. sampai suatu hari seorang pengemis datang dan memaksa untuk masuk ke istana. semua orang mencoba mencegah pengemis tersebut untuk masuk ke istana. namun sang putri akhirnya memeperbolehkan pengemis tersebut untuk masuk, dikarenakan sayembara itu diperuntukkan untuk semua orang. setelah diizinkan untuk bertemu sang putri, pengemis tersebut mengaitkan jari kelingkingnya ditangan sang putri. memang benar. pengemis tersebut tak lain adalah pangeran. sang putri pun merasa bahaia atas kedatangan pangeran. namun ternyata pangeran tak bisa berlama-lama menemani sang putri. dikarenakan keesokan paginya pangeran yang ternyata bukan manusia lagi harus pergi dari dunia. ternyata pangeran telah lama meninggal di medan perang. namun karna janjinya pada sang putri, arwahnya diberi kesempatan untuk menemui sang putri dan diberi waktu 40 hari. dan hari dia datang ke istana adalah hari yang ke 40. dan sang pangeran bermaksud mengucapkan salam perpisahan untuk sang putri.

beberapa hari kemudian, jasad sang pangeran sampai di istana. sang putri tidak dapat menahan tangis nya. akhirnya demi menunaikan janji sehidup sematinya bersama pangeran, sang putri meminum racun dan sebelum meninggalnya, ia mengaitkan jari kelingkingnya di jari kelingking pangeran...

THE END