Ada kalanya kita bersedih, adakalanya kita gembira. Hanya itu yang saat ini bisa terucap dariku. Aku mencoba untuk bangkit saat semuanya belum terlambat. Tak ada yang terlambat, tekatku saat itu. Aku mencoba bangkit dari bayang-bayang hidup ku yang tak jelas, kelam, hancur lebih tepatnya. Aku, bangkit untuk yang kesekian kalinya.
Berharap segalanya berjalan baik, tak semudah itu bagiku. Bayangan kehidupan ku masih mengejar ku. Seolah mereka memanggil ku sekali lagi memasuki jalan-jalan gelap itu sekali lagi. Tapi aku menghindar, dan rencana Tuhan sungguh luar biasa. Lewat banyak orang Dia berusaha mengingatkan dan mengembalikanku ke jalan-Nya yang lurus. Teman-teman yang luar biasa. Itu kuncinya.
Saat aku merasa dirudung sedih, mereka seolah dapat memberikanku beribu sayap-sayap kecil untuk bangkit. Pertanyaan, canda, tawa, nasihat, ilmu, pengalaman, curahan hati. Aku belajar banyak hal dari sahabat-sahabtku yang berjiwa besar dan luar biasa menurutku.
Mereka tempat satu-satunya bagiku untuk berbagi dan menangis, serta mengadu banyak hal. Aku paham bahwa Tuhan lebih pantas untuk itu semua. Tapi aku merasa bahwa sahabat-sahabatku adalah malaikat kecil yang dikirim Tuhan padaku.
Dan berkat mereka kini, aku jadi seseorang yang lebih baik dari masa lalu ku. Aku merasa lebih besar dan berarti. Dan saat aku menulis tulisan ini, aku merasa berterima kasih pada masa lalu, sahabat-sahabat ku, serta Tuhan yang menciptakan takdir. Takdir bagiku. Takdir untuk bertemu sahabat-sahabat ku.
Kata yang paling ingin kuucap adalah,
Terimakasih Sahabat,,,
Banjarbaru, 16 September 2009
Untuk semua sahabat-sahabtku.
No comments:
Post a Comment